Sabtu, 26 Maret 2011

TEORI PERILAKU KONSUMEN




1.      TEORI KARDINAL
Teori cardinal menyatakan bahwa utilitas dapat dihitung secara nominal, sebagaimana kita menghitung berat dan gram atau kilogram, panjang dengan centimeter atau meter, sedangkan satuan ukuran kegunaan (utility) adalah util. konsep penting dalam pendekatan ini antara lain:
·        Total Utility adalah nilai kegunaan yang diperoleh dari konsumsi.
·        Marginal Utility adalah tambahan utility dari penambahan satu unit barang yang dikonsumsi.
Berdasarkan pendekatan ini konsumen akan mencapai kepuasan maksimum pada saat marginal utility (MU) sama dengan harga barang (P) atau MU = P

2.      TEORI ORDINAL
Teori ordinal disebut juga dengan pendekatan kurva indifferensi atau indifference curce, menurut teori ini  tidak dapat dihitung tetepi hanya bias dibandingkan.

A.    Kurva indifferensi
merupakan tempat kedudukan titik-titik yang menunjukan kombinasi barang-barang yang dikonsumsi (2 barang) seorang konsumen yang memberikan kepuasan yang sama.

Asumsi-asumsi kurva indefferensi
·        Semakin jauh kurva indefferensi dari titik orgin, semakin tinggi tingkat kepuasannya
·        Kurva indefferensi menurun dari kiri atas ke kenan bawah (downward sloping) dan (convex to orgin) cembung ke titik orgin
·        Kurva indefferensi tidak saling berpotongan


B.     Kurva Garis Anggaran (Budget Line Curve)
Garis anggaran adalah kurva yang menunjukan kombinasi konsumsi dua macam barang yang membutuhkan biaya (anggaran) yang sama besar.

C.    Keseimbangan Konsumen
Kondisi keseimbangan adalah kondisi dimana konsumen telah megalokasakan seluruh pendapatannya untuk konsumsi. Secara grafis kondisi keseimbangan tercapai pada saat kurva garis anggaran bersinggungan kurva indefferensi

D.    Efek Pendapatan dan Efek Subsitusi
Ketika kita mengatakan bahwa jika harga barang turun maka permintaan terhadapnya bertambah atau sebaliknya, yang terlihat sebenarnya adalah total interaksi antara kekuatan pengaruh perubahan pendapatan dan perubahan harga, terhadap keseimbangan konsumen. Bahwa dengan turunnya harga barang maka konsumen merasa pendapatan rielnya, sehingga konsumen cenderung meningkatkan konsumsi barang-barang yang dikonsumsinya. Inilah yang disebut efek pendapatan. Den dengan turunya harga barang konsumun cenderung untuk mengkonsumsi barang yang harganya relative murah guna menggantikan barang-barang yang harganya relative mahal, dan yang terakhir ini disebut efek subtitusi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar